Masa ya tadi kan ada pelajaran Bahasa Indonesia, terus berhubung baru aja terjadi gempa di Padang, Sumatera, jadi kita disuruh buat puisi tentang gempa itu cobaaaaaaaaa. Bingung kan gue ya bikin puisinya kya gimana. Mana gue kan engga bisa bikin puisi kilat ya mesti mikir dulu lama gimana gitu isi puisinya. Eh tapi tumben nih tadi kyanya gue lagi dapet ilham jadi gue bisa bikin puisinya tanpa nyontek dalam waktu yg sesingkat singkat nya (lebih singkat daripada pembacaan teks UUD 1945 huakakakak). Yaudah terus sekarang gue engga ada kerjaan jadi gue share aja ya huahaha maaf banget kalo jelek ya emang kan masih awam hehehe ;P
Teguran Mu
Oh, Tuhan...
Mengapa ini terjadi
Kau hempaskan bencana ke bumi ini
Kau ombang - ambingkan daratan Sumatera
Meratakan bangunan dengan tanah
Air mata berlinang
Akhirnya jatuh menyentuh tanah
Seraya membawa pergi senang ceria
Melihat jasad tak bernyawa
Tenda pengungsian dimana - mana
Penghuni kelaparan, kehausan, kedinginan
Menunggu bala bantuan
Mengharapkan perhatian
Apa maksud Mu, Tuhan
Apa mau Mu, Tuhan
Marahkan Engkau pada bumi pertiwi
Sehingga Engkau meluluh lantahkan daratan ini
Apakah...
Ini teguran Mu, ini lah sindiran Mu
Menyadarkan umat yang berdosa
Untuk kembali ke jalan Mu
Sisil Riliantya. Jakarta, 08 Oktober 2009.
Sekian.... huahaha bagaimana? Jauh dari kata sempurna banget itu puisi, rima nya juga engga sama kan tuh ya, eh ada sih yg sama tapi beberapa aja, yaudahlah.
Eh iya, mau share video lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii hihiw. Kali ini video temen gue (lagi), yg lagi kurang kerjaan dan kurang waras juga seperti nya. Yaudah nih ya liat sendiri ya, pokonya diliat ya! (maksa haha).
Wah, sudah jam segini aku harus belajar dulu besok sudah mulai UB 2. Wish me luck, guys! :D
Teguran Mu
Oh, Tuhan...
Mengapa ini terjadi
Kau hempaskan bencana ke bumi ini
Kau ombang - ambingkan daratan Sumatera
Meratakan bangunan dengan tanah
Air mata berlinang
Akhirnya jatuh menyentuh tanah
Seraya membawa pergi senang ceria
Melihat jasad tak bernyawa
Tenda pengungsian dimana - mana
Penghuni kelaparan, kehausan, kedinginan
Menunggu bala bantuan
Mengharapkan perhatian
Apa maksud Mu, Tuhan
Apa mau Mu, Tuhan
Marahkan Engkau pada bumi pertiwi
Sehingga Engkau meluluh lantahkan daratan ini
Apakah...
Ini teguran Mu, ini lah sindiran Mu
Menyadarkan umat yang berdosa
Untuk kembali ke jalan Mu
Sisil Riliantya. Jakarta, 08 Oktober 2009.
Sekian.... huahaha bagaimana? Jauh dari kata sempurna banget itu puisi, rima nya juga engga sama kan tuh ya, eh ada sih yg sama tapi beberapa aja, yaudahlah.
Eh iya, mau share video lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii hihiw. Kali ini video temen gue (lagi), yg lagi kurang kerjaan dan kurang waras juga seperti nya. Yaudah nih ya liat sendiri ya, pokonya diliat ya! (maksa haha).
Wah, sudah jam segini aku harus belajar dulu besok sudah mulai UB 2. Wish me luck, guys! :D
No comments:
Post a Comment